TNI AL angkat sosok Malahayati sebagai inspirasi perkuat maritim RI | Beritaviral

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX

Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut mengangkat sosok Keumalahayati namalain Laksamana Malahayati dari Kesultanan Aceh menjadi inspirasi dalam membangun kekuatan maritim Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan dari kisah hidup dan sejarah Laksamana Malahayati, ada banyak nan dapat dipelajari; di antaranya mengenai penggunaan kekuatan berbasis maritim (sea power) dalam menjaga kedaulatan dan membangun perekonomian serta pembangunan prasarana maritim, diplomasi maritim, dan kekuatan armada laut.

"Laksamana Malahayati menjadi bagian krusial saat Aceh mencapai kejayaan melalui pedoman pengembangan maritimnya. Kita ketahui bersama, negara-negara maju nan mempunyai pengaruh besar dalam percaturan politik dan perekonomian bumi saat ini adalah negara-negara nan telah membangun kekuatan maritimnya," kata Muhammad Ali saat menyampaikan sambutan dalam aktivitas Silaturahim Bincang Sejarah di KRI Banda Aceh-593, Dermaga Kolinlamil TNI AL, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kasal: Kapal perang Jerman ke Indo-Pasifik itu "goodwill visit"

Laksamana Malahayati lahir pada tanggal 1 Januari 1550 dan wafat pada tanggal 30 Juni 1615. Malahayati merupakan panglima perang pada masa Kesultanan Aceh dan memimpin Laskar Inong Balee, pasukan yang terdiri atas wanita termasuk mereka nan ditinggal meninggal oleh suaminya lantaran perang.

Dalam beragam catatan sejarah, Laksamana Malahayati terkenal lantaran kemampuannya menghalau armada kapal Portugis dan Belanda. Dia juga terkenal ulung dalam berdiplomasi, sehingga Kesultanan Aceh dapat bekerja sama dengan Inggris dan Turki untuk menjaga Selat Malaka dari ancaman Portugis.

"Laksamana Malahayati mempunyai reputasi nan tidak terbantahkan dalam sejarah maritim Indonesia. Tokoh ini terlibat dalam sejumlah pertempuran laut dan ekspedisi militer skala besar. Bahkan, memimpin Laskar Inong Balee mengalahkan kapal Belanda dan membunuh komandan kapalnya, Cornelis de Houtman pada 1599," jelas Ali.

TNI AL pun cukup lama menjadikan sosok Laksamana Malahayati sebagai inspirasi, salah satunya saat membentuk Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) pada 1963.

"Dan sejak 2013, Akademi Angkatan Laut menempa taruni dengan tujuan kelak pada kemudian hari lahir Laksamana-Laksamana Malahayati nan baru, lahir Laksamana Malahayati nan sama kinerjanya dengan Laksamana Malahayati pada masa Kesultanan Aceh," imbuhnya.

Baca juga: Kasal minta Porwilbar representasikan kelebihan prajurit matra laut

Selain itu, TNI AL juga menyematkan nama Laksamana Malahayati, nan merupakan pahlawan nasional, pada salah satu kapal perang yang tetap beraksi sampai saat ini. KRI Malahayati-362 saat ini memperkuat Komando Armada III nan pusatnya di Sorong, Papua Barat.

"Nama-nama Malahayati juga digunakan sebagai nama sejumlah ksatrian, gedung, dan jalan di Kompleks TNI Angkatan Laut. Bahkan, di Mabes TNI pun ada sarana dan prasarana olahraga nan diberi nama Malahayati," ujar Muhammad Ali.

Silaturahim Bincang Sejarah, nan mengangkat tema "Ketokohan Laksamana Malahayati dalam Pengembangan Kekuatan dan Perjalanan Sejarah Maritim Indonesia", merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-78 TNI AL pada 10 September 2023.

Dalam acara itu, TNI AL menghadirkan tiga praktisi pertahanan dan pengamat militer perempuan, ialah Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati, Jaleswari Pramodhawardani, nan juga menjabat Deputi V Kantor Staf Kepresidenan (KSP), serta wartawan senior Edna Caroline.

Kegiatan itu turut menghadirkan seorang perwira menengah wanita dari TNI AL yang saat ini menjabat Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bandung, ialah Kolonel Laut (KH/W) Dr. Renny Setiowati.

Baca juga: Menhan serahkan 100 sepeda motor untuk perkuat Koarmada II TNI AL

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023

powered by Free-Counters.org