Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX
TOS Nusantara merupakan sistem operasi terminal peti kemas nan berstandar internasional.
Surabaya (ANTARA) - Subholding PT Pelindo Terminal Peti Kemas (SPTP) melanjutkan proses transformasi dengan meremajakan sistem pendukung operasional di Terminal Peti Kemas (TPK) Ambon, Maluku.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Peti Kemas Widyaswendra dalam keterangannya, di Surabaya, Jumat, mengatakan kali ini perseroan menyentuh sisi sistem operasi terminal dengan penerapan Terminal Operating System (TOS) Nusantara.
"TOS Nusantara merupakan sistem operasi terminal peti kemas nan berstandar internasional nan secara berjenjang bakal diimplementasikan di seluruh terminal nan dikelola oleh SPTP," katanya.
Widyaswendra mengatakan, penerapan TOS Nusantara di TPK Ambon merupakan rangkaian kedua setelah sebelumnya sistem tersebut diimplementasikan di TPK New Makassar pada 1 Oktober 2022.
Penggunaan TOS Nusantara di TPK Ambon ditandai dengan aktivitas bongkar muat peti kemas Kapal Tanto Semangat sebanyak 300 boks pada Jumat (18/8).
Menurutnya, sistem ini bakal mempermudah perencanaan dan pengendalian aktivitas operasional dan menghasilkan info nan lengkap. Sistem ini juga bakal terhubung dengan portal pengguna bagi pengguna jasa SPTP.
"Sebelumnya TPK Ambon sudah menggunakan sistem nan cukup baik dalam aktivitas operasional terminal sejak pertama kali dioperasikan oleh SPTP pada tahun 2022 lalu. Dengan TOS Nusantara ini diharapkan aktivitas pelayanan nan sudah baik saat ini bisa meningkat lebih baik lagi untuk seluruh pengguna perusahaan," katanya pula.
Sistem TOS Nusantara mempunyai beberapa keunggulan. Selain sudah berstandar internasional, sistem ini juga telah memenuhi standar operasional terminal peti kemas SPTP.
Selain itu, mempunyai tampilan 3 dimensi, sehingga memberikan kemudahan dalam pengaturan aktivitas peti kemas baik di lapangan penumpukan maupun di atas kapal. Hal ini bakal mendukung aktivitas operasional TPK Ambon nan sudah berbasis planning and control.
Bagi pengguna perusahaan, sistem baru ini bakal memudahkan mereka dalam mengakses jasa TPK Ambon. Permohonan jasa dapat dilakukan dalam 1 aplikasi portal, dapat diakses dari bermacam gawai dimana pun dan kapan pun, menyediakan satu menu untuk beragam layanan.
Sistem ini juga mendukung pembayaran secara elektronik, pengguna juga dapat melakukan pembatalan permohonan jasa selama belum dilakukan pembayaran. Pengguna jasa juga dapat memandang agenda kehadiran kapal pada beranda aplikasi portal pelanggan.
"Sistem ini juga didukung dengan jasa pengguna nan siap setiap saat dalam membantu para pengguna jasa PT Pelindo Terminal Petikemas," katanya pula.
Kepala PT Tanto Intim Line Cabang Ambon Vence Pattiwael menyebut, sebelum pemberlakuan sistem baru di TPK Ambon pihaknya beserta para pengguna jasa lain telah memperoleh sosialisasi dan training untuk mengoperasikan portal pelanggan.
Menurutnya, sistem baru nan digunakan saat ini memberikan info nan lebih rinci. Vence mencontohkan jika pada sistem sebelumnya antara peti kemas berpendingin (reefer container) dan peti kemas biasa (dry container) tetap dicatat sama, maka di sistem baru saat ini kedua jenis peti kemas tersebut sudah dibedakan. Termasuk juga info mengenai jumlah tagihan (bill payment) nan dibayarkan juga lebih terperinci.
Vence berambisi pengoperasian TOS Nusantara di TPK Ambon dapat mendukung operasional terminal menjadi lebih baik lagi. Pengoperasian TPK Ambon oleh SPTP membawa sejumlah perubahan. Ia mencatat rata-rata produktivitas bongkar muat sebanyak 30 boks per jam dengan rata-rata jumlah bongkar muat sebanyak 500 boks peti kemas per kapal.
"Waktu tambat (port stay) kami rata-rata sekitar 20 jam per kapal. Kami setiap bulan ada 4-5 kunjungan kapal di TPK Ambon," kata Vence lagi.
Harapan nan sama juga disampaikan oleh Branch Manager PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Cabang Ambon Erlon Wattimena. Ia menyebut pengoperasian TOS Nusantara diharapkan dapat mendukung aktivitas operasional di TPK Ambon menjadi lebih baik lagi.
Namun demikian, kata dia, pihaknya berpesan dikarenakan sistem tetap baru dibutuhkan tim nan sedia setiap saat untuk membantu hambatan nan dihadapi oleh perusahaan pelayaran maupun pihak ekspedisi.
"Utamanya berangkaian dengan hambatan jaringan ataupun server, proses migrasi info dapat berjalan dengan baik, agar aktivitas operasional terminal tidak terkendala," kata Erlon pula.
Ia mengaku puas dengan jasa nan diberikan oleh PT Pelindo Terminal Peti Kemas di TPK Ambon. Sejak pengoperasian oleh SPTP pada tahun 2022 lalu, komunikasi menjadi lebih mudah. Kendala-kendala nan dihadapi oleh pengguna jasa segera ditindaklanjuti dan memperoleh solusi.
Dari sisi operasional, Erlon menyebut sasaran nan ditetapkan sukses dipenuhi oleh TPK Ambon. Waktu tambat kapal (port stay) misalnya, pada tahun 2022 lampau sasaran rata-rata sebanyak 34 jam dapat dicapai dalam waktu 25.45 jam. Dari sisi produktivitas sasaran nan ditetapkan di tahun 2022 sebanyak 14 boks per jam dapat dicapai sebanyak 23.7 boks per jam.
"Target rata-rata di tahun 2023 ini untuk produktivitas sebanyak 18 boks per jam, saat ini dapat terpenuhi sebanyak 20.06 boks per jam. Hal ini dikarenakan kami juga tetap menggunakan derek kapal (ship crane) untuk bongkar muat. Jika sepenuhnya dilakukan dengan derek dermaga (quay container crane) produktivitas rata-rata berkisar 30-40 boks per jam. Pernah kami mencapai produktivitas 50 boks per jam," ujarnya lagi.
PT Pelindo Terminal Peti Kemas mencatat arus peti kemas di TPK Ambon periode Januari sampai dengan Juli 2023 sebanyak 58.279 TEUs. Sementara pada periode Januari sampai dengan Desember 2022 tercatat sebanyak 108.999 TEUs.
Perusahaan pelayaran SPIL sendiri menguasai nyaris separuh market share peti kemas di TPK Ambon dengan rata-rata 10-12 kunjungan kapal per bulan dengan rata-rata bongkar muat peti kemas sebanyak 400 boks per kapal.
Selama tahun 2022 lalu, SPIL mencatat bongkar muat peti kemas di TPK Ambon sebanyak 52.613 TEUs. Periode Januari sampai dengan Juli 2023 tercatat sebanyak 27.731 TEUs.
Baca juga: Pelindo Petikemas antisipasi penumpukan kontainer ekspor impor
Baca juga: SPTP lakukan peremajaan perangkat bongkar muat Terminal Petikemas
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023