Menyongsong Era Transisi Energi, Pertamina Luncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center Pertama di Asia | Beritaviral

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati berbareng Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari resmi membuka peluncuran Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia, untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan peluncuran Sustainability Academy dan Sustainability Center merupakan komitmen Pertamina dalam upaya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkepanjangan dalam menyongsong era transisi daya di Indonesia.

"Baru saja kami  me-launching Pertamina Sustainability Academy lantaran salah satu tantangan terbesar kita adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk masyarakat untuk lebih memahami gimana program-program sustainability, lantaran tanpa keterlibatan semua pihak, sasaran NZE 2060 bakal susah dicapai," ujar Nicke. 

Nicke menambahkan, Pertamina telah mengambil inisiatif dengan melakukan transformasi upaya dan transformasi organisasi dan sekarang saatnya Pertamina memberikan kontribusi nan lebih dalam menyiapkan talenta-talenta untuk melakukan transisi daya dalam rangka mencapai NZE 2060. 

"Harapannya, Pertamina Sustainability Academy bisa memberikan awareness bahwa dalam mewujudkan sustainable energy ini, kita semua kudu mempunyai pemahaman nan sama," ujar Nicke. 

Menurut Nicke, dalam mewujudkan NZE kudu dimulai dari diri sendiri. Setiap perseorangan di masyarakat kudu terlibat. Melalui Pertamina Sustainability Academy, Pertamina memulainya dari internal terlebih dulu dengan memberikan pekerja Pertamina pemahaman komprehensif mengenai sustainability. 

"Kami juga mulai buka kerja sama dengan universitas dari luar negeri termasuk perusahaan alias mitra-mitra nan bekerja sama dengan Pertamina. Kami buka untuk sama-sama menimba pengetahuan di Pertamina Sustainability Academy," kata Nicke. 

Secara bertahap, sambung Nicke, pemerintah, kementerian, lembaga pendidikan dan semua komponen masyarakat bisa sama-sama menimba ilmu, lantaran ini adalah pekerjaan rumah kita berbareng untuk mewujudkan NZE pada 2060. Dalam mewujudkan NZE 2060, lanjut Nicke, strategi Pertamina nan paling utama adalah gimana pihaknya membangun alias mempunyai sustainable energy. 

Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya kudu ada dan kemudian Pertamina pun kudu mempunyai keahlian untuk mengolahnya menjadi daya nan lebih baik. 

"Dalam beberapa tahun terakhir Pertamina sangat mendorong program biodiesel berbasis kelapa sawit. Indonesia salah satu negara penghasil kelapa sawit nan besar. Jadi kami meyakini bahwa biodiesel adalah satu salah satu sustainable energy nan memang sangat cocok untuk Indonesia," kata Nicke. 

Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan bahwa pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga. 

"Contoh bagus di sini adalah sesuatu nan telah dikembangkan oleh Pertamina sejak tahun 2021. Pertamina telah mengembangkan biofuel generasi kedua nan berasal dari ranting buah kosong. Penelitian ini dilakukan oleh Pertamina Subholding Refining and Petrochem PT Kilang Pertamina International dan telah berhasil, diharapkan dalam 2-3 tahun dapat dipasarkan," ujar Rabin. 

Rabin mengatakan bahwa Pertamina mencari biofuel generasi ketiga nan lebih maju dengan menggunakan LNG. Hal tersebut, kata Rabin adalah perihal nan lebih maju, meski bakal menyantap waktu lebih lama dan tetap dalam pertimbangan, memerlukan lebih banyak penelitian nan kudu dilakukan. 

Namun demikian, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bagian transisi energi, berkomitmen dalam mendukung sasaran Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program nan berakibat langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini upaya dan operasi Pertamina.

(*)

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

powered by Free-Counters.org