Menko Luhut sebut ekonomi hijau jadi upaya perlambat krisis iklim | Beritaviral

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX

menggeser model ekonomi tradisional nan berjuntai pada sumber daya fosil, dan memperkenalkan penemuan nan lebih berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa ekonomi hijau merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperlambat krisis iklim.

"Tantangan ekonomi nan kudu beradaptasi dengan krisis suasana ke depan adalah menggeser model ekonomi tradisional nan berjuntai pada sumber daya fosil, dan memperkenalkan penemuan nan lebih berkelanjutan," kata Luhut saat menjadi pembicara kunci dalam obrolan "Green Industries for Green Economy" di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan kekayaan alam Indonesia nan melimpah dapat dimanfaatkan untuk mendukung transisi ke ekonomi nan lebih hijau dalam menghadapi perubahan suasana (climate change) nan saat ini sedang terjadi.

Adapun di antaranya dilakukan melalui upaya dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan dengan mengurangi penggunaan batu bara dan membangun daya terbarukan serta transmisi, dekarbonisasi industri melalui penyediaan bahan bakar alternatif, pengembangan industri ekonomi berbasis alam sebagai penyerap karbon, industri penangkapan dan penyimpanan karbon, hingga elektrifikasi sektor transportasi.

"Jadi jika dilihat tadi downstreaming industry alias industrialisasi, digitalisasi, interkoneksi alias infrastruktur, pengedaran ekonomi, dan juga tadi dekarbonisasi. Jadi kita bicara hari ini dekarbonisasi itu menjadi rumor nan tentu pendidikan menjadi kunci dari semua," ujarnya.

Lebih lanjut Luhut mengungkapkan dalam satu dasawarsa terakhir, perekonomian Indonesia telah mengalami transformasi besar-besaran.

Pascapandemi COVID-19, perekonomian Indonesia tumbuh kuat didukung oleh pembangunan infrastruktur, hilirisasi sumber daya alam, dan program digitalisasi.

Ia menilai penerapan kebijakan hilirisasi selama ini terbukti memberikan kontribusi nan signifikan terhadap perekonomian Indonesia, baik melalui peningkatan nilai ekspor, kontribusi terhadap PDB, perbaikan neraca perdagangan, hingga pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

Ia menambahkan pentingnya industri nan lebih hijau tak dapat diabaikan dalam upaya mencegah krisis iklim, lantaran industri hijau tidak hanya mereduksi emisi gas rumah kaca dan akibat lingkungan lainnya, tetapi juga menghadirkan kesempatan ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja nan berkelanjutan.

"Dengan mengangkat teknologi dan praktik ramah lingkungan, industri dapat bergerak menuju daya terbarukan, pemakaian sumber daya nan lebih efisien dan proses produksi nan lebih bersih," ujarnya.

Baca juga: RI berpotensi masuk tiga besar negara dengan ekonomi hijau di dunia
Baca juga: PLN kembangkan ekosistem ekonomi hijau di DIY untuk sumber daya PLTU

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023

powered by Free-Counters.org