Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX
INFO NASIONAL – Saat ini terdapat dua moda transportasi jenis LRT di Ibu Kota Jakarta, ialah LRT Jabodebek nan dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan resmi beraksi sejak 28 Agustus 2023, serta LRT Jakarta nan dioperasikan oleh PT LRT Jakarta—anak perusahaan PT Jakarta Propertindo (Perseroda)–dan beraksi secara komersial sejak 1 Desember 2019. Kehadiran kedua transportasi ini menjadi simbol modernisasi Jakarta dan kota-kota penyangga di sekitarnya.
LRT Jakarta melayani rute dari Stasiun Pegangsaan Dua, Kelapa Gading hingga Stasiun Velodrome, Rawamangun. Panjang lintasan dari Pegangsaan ke Rawamangun (fase 1A) ialah 5,8 kilometer.
Lintasan LRT Jakarta rencananya bakal diteruskan dari Rawamangun hingga Manggarai. DPRD DKI pada November 2022, telah menyetujui Penyertaan Modal Daerah sekitar Rp 900 miliar lebih ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023. Dengan demikian Pemprov DKI Jakarta bakal membangun jalur LRT fase 1B dengan rute Velodrome-Manggarai.
Menurut Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Haris Muhammadun, keputusan ini sangat tepat, lantaran kebutuhan transportasi dari dan ke Manggarai bakal lebih besar. Stasiun Manggarai sekarang menjadi pusat kereta antarkota dan kereta perkotaan.
"Di Manggarai bakal jadi pusat pergantian moda jarak jauh dan perkotaan. Nah, keberadaan trase LRT Jakarta ini, bakal mendukung permintaan tersebut menuju ke wilayah Jakarta lainnya, termasuk berpotensi untuk diteruskan ke Dukuh Atas," kata Haris.
Proyek nan ditargetkan rampung akhir 2024 ini bakal menelan biaya sekitar Rp 5,5 triliun.
“(Konstruksi Fase 1 B) bakal membentang sepanjang 6,3 kilometer dari Velodrome ke Manggarai,” ujar Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono nan dikutip Tempo dari akun IG Dinas Perhubungan DKI Jakarta, @dishubdkijakarta. Terdapat lima stasiun di jalur tersebut, ialah Jalan Pemuda, BPKP Pramuka, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.
Canggih dan Terintegrasi
Selaku anak perusahaan Jakpro, LRT Jakarta mengemban misi untuk menghadirkan jasa nan kondusif dan nyaman, serta teknologi nan modern dan terintegrasi. Salah satunya dengan melakukan integrasi info informasi pergerakan penumpang di moda transportasi publik, ke dalam satu pusat info nan dinaungi oleh bagian Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Melalui integrasi info ini, diharapkan dapat membantu LRT Jakarta dalam mendukung penerapan pengelolaan data, jasa informasi, serta sistem info nan terintegrasi secara real time.
Sedangkan dalam segi jasa transportasi, LRT Jakarta dipastikan menjadi moda transportasi publik nan kondusif dan nyaman bagi seluruh pengguna, termasuk anak-anak, perempuan, ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas.
Corporate Secretary PT LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi menuturkan, setiap stasiun LRT Jakarta dilengkapi dengan beragam akomodasi penunjang. Antara lain toilet umum nan nyaman dan bersih, ruang P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), area retail dan komersial, lift, eskalator, musala, nursery room, serta Pos Sahabat Perempuan dan Anak (Pos Sapa). Tersedia pula bangku prioritas (priority seat) untuk penyandang disabilitas, orang tua, ibu hamil, dan anak-anak.
Sementara, akomodasi di dalam kereta antara lain peta jalur dan status posisi kereta, serta area unik untuk meletakkan sepeda lipat/ non-lipat dan bangku roda. “Sebagian staf pelayanan LRT Jakarta juga sudah diberikan training unik penanganan penumpang disabilitas, termasuk bahasa isyarat,” ucap Sheila.
Iklan
LRT Jakarta secara konsisten menjaga Standar Pelayanan Minimum (SPM) dalam operasionalnya. Salah satu contoh SPM ialah transportasi publik nan nyaman. Hal ini didapatkan para penumpang lantaran suasana di dalam gerbong LRT Jakarta sangat tenang, kondusif, dan bersih Pengaplikasian SPM dalam LRT Jakarta ini merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2011 dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta tentang Standar Pelayanan Minimum.
Salah satu pengguna LRT Jakarta, Hilmi, mengagumi kenyamanan nan dia rasakan di dalam LRT Jakarta. “Petugasnya ramah dan kita bisa lihat info transit bus Transjakarta. Jadi, enggak bingung jika mau lanjut ke tujuan lain,” tuturnya.
Hilmi nan tinggal di area Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi lebih mudah berolahraga di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, sejak keberadaan LRT Jakarta. “Apalagi jika kelak sampai Manggarai, Jakarta Selatan, makin mudah jika mau ke Bandara Soekarno-Hatta,” urainya.
Redam Polusi Udara dengan Alih Transportasi
Pengamat transportasi Budiyanto menyatakan, kehadiran beragam transportasi publik di Jakarta, seperti LRT, MRT, Transjakarta terutama bus elektrik, merupakan kemajuan nan signifikan. “Sudah jauh lebih baik sekarang ini,” katanya.
Kendaraan umum ramah lingkungan tersebut, lanjutnya, juga dapat membantu meredam polusi udara. “Kuncinya transportasi publik dibikin nyaman, sehingga masyarakat mau pindah dari kendaraan pribadi dan kita bisa mengurangi polusi,” jelasnya.
Menurut Budiyanto, keberadaan LRT Jakarta bakal dirasakan manfaatnya secara jangka panjang. Mengajak masyarakat beranjak ke transportasi publik memang tidak semudah membalik telapak tangan. Karena itu, kudu dilakukan secara simultan dengan berkolaborasi. Biang kerok polusi, tambahnya, salah satunya disebabkan oleh kemacetan.
“Solusinya perlu political will yang bagus. Semua peraturan terintegrasi. Mulai dari gage (ganjil genap), pajak progresif, sampai ketegasan menegakkan peraturan,” papar Budiyanto nan memberi contoh negara lain menetapkan peraturan bahwa penduduk nan mau mempunyai kendaraan pribadi kudu punya kandang mobil sendiri. “Intinya, kudu ada peraturan nan membikin masyarakat berpikir dua kali dan akhirnya memilih naik kendaraan umum,” bebernya.
Ia juga mengapresiasi rencana pembangunan jalur baru LRT Jakarta hingga Manggarai. “Bagus itu, kelak makin banyak masyarakat nan bisa memanfaatkannya,” imbuhnya.
Sementara itu, kerja keras Pemprov DKI dalam membangun prasarana untuk warganya berbuah manis. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meraih penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia kategori Percepatan Infrastruktur dari Grup Tempo Media pada 29 Agustus 2023 silam.
Pemprov DKI Jakarta dinilai sukses menyediakan infrastruktur, sehingga mobilitas orang dan peralatan menjadi lebih mudah, cepat, efisien, serta berimplikasi positif pada sektor-sektor lain. Contoh percepatan prasarana nan telah dikerjakan antara lain pembangunan MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI-Kota), MRT Fase 2B (Kota-Ancol), MRT Fase 3 East-West (Cikarang-Jakarta-Balaraja), LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai), dan lain-lain.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat dan motivasi kepada jejeran mengenai untuk melakukan percepatan percepatan prasarana di DKI Jakarta nan bisa menjadi solusi bagi warga, sehingga dapat mengantarkan Jakarta sebagai kota global,” ungkap Pj. Gubernur Heru di Balai Kota Jakarta, satu hari kemudian. (*)