Kuliah Umum di Riau, Hasto Beberkan Pentingnya Kampus dan Mahasiswa Perhatikan Selat Malaka | Beritaviral

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Doktor Ilmu Pertahanan, Hasto Kristiyanto, membujuk akademisi dan mahasiswa di Provinsi Riau untuk memikirkan apa nan kudu dilakukan demi Indonesia bisa menjaga kepentingan nasional di Selat Malaka nan merupakan jalur perdagangan dunia.

Hal itu disampaikan Hasto di hadapan sivitas akademika Universitas Islam Riau (UIR) dan tokoh masyarakat Riau dalam kuliah umum bertema geopolitik Soekarno di Kampus UIR, Pekanbaru, Jumat (12/8/2023).

Hasto menjelaskan teori geopolitik Soekarno, di mana dua parameter paling krusial kepentingan nasional adalah pengetahuan pengetahuan dan teknologi, serta politik dan diplomasi.

“Artinya apa, artinya kita hanya bisa menjadi bangsa nan maju jika kita mengembangkan penguasaan pengetahuan pengetahuan dan teknologi, riset dan inovasi, sebagai jalan berdikari. Tanpa itu jangan pernah berambisi kita bakal menjadi negara besar,” kata Hasto.

“Untuk itu kampus mempunyai peran nan sentral dalam mengembangkan teknologi sebagai variabel nan paling signifikan, paling berpengaruh dalam memperjuangkan kepentingan nasional kita,” tambahnya.

Sementara politik dan diplomasi adalah gimana kepentingan nasional Indonesia diperjuangkan melalui pembuatan hukum-hukum internasional. Maka itu, mahasiswa saat ini kudu outward looking, dimana pergerakannya tidak hanya di dalam kampus. Mahasiswa dituntut berpikir untuk Indonesia dan dunia.

Bagaimana implementasinya? Pada titik itu, Hasto membujuk akademisi dan mahasiswa untuk merancang lembaga pendidikan sebagai city of intellect. Bahwa pengembangan sebuah wilayah, kudu ditopang secara intelektual oleh kampus-kampus di wilayah itu.

Di Riau, jelas Hasto, mahasiswa dan kampus kudu berpikir membangun wilayahnya dengan arah menguasai Selat Malaka.

“Kampus dan mahasiswa kudu bisa menjawab kenapa selat Malaka hanya dikuasai, dikontrol oleh negara tertentu. Bagaimana kita mengendalikan seluruh jalur perdagangan di selat Malaka, sebagai bagian dari kedaulatan Indonesia. Maka apa nan kita bangun di selat Malaka? Apa nan kita lakukan dengan Bengkalis?,” urai Hasto.

Dengan mengarahkan kampus-kampus di Riau sebagai city of intellect, maka bakal terbangun kompetensi untuk mengembangkan selat Malaka menjadi bagian dari pilar-pilar kekuatan ekonomi Indonesia. Dan ini sejalan dengan konektografi nan telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo.

“Tentu ke depan krusial sekali dilakukan pembenahan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, agar memandang Indonesia dengan langkah geopolitik,” kata Hasto Kristiyanto.

powered by Free-Counters.org