Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Gunungkidul Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus mengedukasi masyarakat bakal peran BPH Migas dan pentingnya pemanfaatan daya baik BBM maupun gas Bumi. Pemanfaatan daya ini semakin krusial lantaran konsumsi BBM setiap tahun meningkat seiring jumlah masyarakat bertambah dan jumlah rumah tangga baru nan meningkat.
BPH Migas sendiri terus berupaya mengawal kesiapan Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh wilayah Indonesia.
“Kalau Bapak Ibu baca di media, saat ini kendaraan bermotor di Indonesia itu sekitar 150 juta unit, setiap tahun mobil bertambah sekitar 1 juta unit dan motor naik sekitar 5 juta unit. Ketika beli mobil alias motor pasti kita ke SPBU untuk mengisi BBM,” ungkap Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman saat menyampaikan sambutan pada Seminar Umum Kebijakan Hilir Migas, di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (29/8/2023).
Saleh menerangkan, BBM merupakan komoditas nan sangat penting, oleh lantaran itu kudu ada peran negara untuk mengaturnya agar masyarakat mendapatkan pelayanan nan baik dengan tercukupi kebutuhan energinya.
“Pemerintah memberikan subsidi untuk membantu masyarakat. Untuk BBM bersubsidi itu volume dan harganya ditentukan, untuk Solar harganya Rp6.800 dan Pertalite Rp10.000. BBM Bersubsidi, khususnya Solar tidak hanya untuk kendaraan bermotor tetapi juga sektor produktif seperti nelayan, petani, UMKM, dan pelayanan umum,” jelasnya.