Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX
Kami berpegang teguh pada pendirian kami bahwa inflasi tahunan bakal terus menurun dan tetap berada dalam kisaran sasaran nan ditetapkan hingga sisa tahun 2023
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksikan bahwa penurunan nilai pangan bakal menyebabkan terjadinya deflasi bulanan (mtm) pada bulan Agustus 2023.
“Proyeksi kami menunjukkan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tanggal 23 Agustus bakal mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,05 persen mtm dibandingkan kenaikan 0,21 persen mtm pada bulan Juli 2023,” kata Faisal melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Faisal menjelaskan penurunan inflasi bulanan terutama disebabkan oleh menurunnya nilai pangan. Di samping itu, sektor transportasi juga diperkirakan bakal mengalami deflasi bulanan di tengah normalisasi pascalibur sekolah.
Namun, diprediksi inflasi terhadap sektor pendidikan bakal terus meningkat seiring dimulainya tahun aliran baru. Adapun info resmi inflasi untuk 23 Agustus 2023 bakal dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 - 23 September 2023.
Kemudian untuk inflasi IHK secara tahunan (yoy) diperkirakan bakal meningkat dari 3,08 persen yoy pada 23 Juli, menjadi 3,34 persen yoy pada 23 Agustus. Namun peningkatan ini terutama disebabkan oleh rendahnya base effect dari tahun sebelumnya.
Pada bulan Agustus tahun lalu, IHK mengalami deflasi bulanan, sebagian besar disebabkan oleh penurunan nilai pangan akibat peningkatan pasokan pangan selama musim panen.
Lebih lanjut, Faisal memaparkan inflasi inti diperkirakan bakal melanjutkan tren penurunannya, turun dari 2,43 persen yoy pada 23 Juli menjadi 2,33 persen yoy pada 23 Agustus. Namun demikian, secara bulanan, inflasi inti terlihat menguat dari 0,13 persen mtm di bulan Juli menjadi 0,28 persen mtm di bulan Agustus 2023.
Meskipun inflasi tahunan diperkirakan meningkat, namun inflasi tersebut tetap berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia sebesar 2 – 4 persen.
“Kami berpegang teguh pada pendirian kami bahwa inflasi tahunan bakal terus menurun dan tetap berada dalam kisaran sasaran nan ditetapkan hingga sisa tahun 2023,” jelas Faisal.
Faisal menuturkan proyeksinya didasarkan pada arah nilai pangan nan terkendali dan pengaruh high base effect akibat penyesuaian nilai bahan bakar bersubsidi di tahun sebelumnya.
Namun, menyadari adanya potensi tantangan nan ditimbulkan oleh kejadian El Nino, maka dampaknya terhadap inflasi pangan perlu diantisipasi secara cermat.
“Kami memperkirakan inflasi IHK bakal mencapai 3,00 persen pada akhir tahun 2023 jika pemerintah mengelola nilai pangan dan rantai pasokan secara efektif,” pungkasnya.
Baca juga: Menko: Sinergi pemerintah wilayah dan pusat dukung inflasi terkendali
Baca juga: Presiden apresiasi inflasi terkendali 3,08 persen lebih rendah dari AS
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023