Cadangan Nikel Indonesia Bisa Sampai 15 Tahun | Beritaviral

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kalangan mendesak pemerintah untuk menghentikan pembangunan akomodasi pengolahan alias pemurnian, namalain melakukan moratorium smelter nikel baru dalam negeri. Pasalnya, cadangan nikel di Indonesia diprediksi bakal lenyap dalam kurun waktu 7 tahun lagi. 

Namun, menurut kalkulasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan nikel di Tanah Air tetap tersisa antara 10-15 tahun lagi. 

Staf Khusus Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Irwandy Arif mengatakan, dugaan perihal persediaan nikel dalam negeri bervariasi. Ada nan mengatakan 7 tahun, tapi ada juga nan bilang tetap cukup hingga 15 tahun. 

"Tergantung konsumsi. Konsumsinya itu yg kemudian tergantung penemuan persediaan baru dari hasil eksplorasi. nan namanya dinamika itu terjadi. Jadi tidak fix 7 tahun," ujar Irwandy di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Irwandy mengutarakan, Kementerian ESDM sedari dulu sudah menghimbau agar membatasi pembangunan smelter nikel baru. Adapun menurut kalkulasi kasar instansi, persediaan nikel di Indonesia tetap cukup sampai di atas 10 tahun. 

"Kira-kira jika kita hitung secara kasar ya 10-15 tahun. Tapi nan saya bilang, ini sangat dinamis. Tergantung eksplorasi kita, penemuan cadanga baru, kemudian pemanfaatan limonit daripada saprolit," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Irwandy mengungkapkan, Menteri ESDM memang belum mengeluarkan kebijakan melakukan moratorium smelter nikel baru. Namun, dia tetap meminta kesadaran dari para pelaku upaya terkait. 

"Belum, baru himbauan aja dari pak Menteri. Karena memang konsumsi bijih saprolitnya luar biasa. Ini kudu kita perhatikan. Tapi nan sudah disetujui tetap jalan ya, terutama yg masuk dalam proyek strategis nasional," tuturnya. 

powered by Free-Counters.org