Liputan6.com, Jakarta - Alsi Mega Marsha Tengker nan juga berkawan disapa Caca Tengker mengungkapkan langkah untuk berbaikan dengan situasi susah nan sedang dilalui. Adik dari artis Nagita Slavina nan merupakan pendiri jasa kesehatan mental Amanasa berbagi kepada publik mengenai perannya sebagai psikolog klinis.
Caca mengungkapkan bahwa untuk tetap semangat melewati ujian hidup, ada beberapa perihal nan dia lakukan. Di antaranya menerima hal-hal nan bisa dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.
"Kita punya resiliensi (kemampuan untuk bangkit dan pulih ketika segala sesuatunya tidak melangkah sesuai harapan) kita bangkit lagi ketika kita jatuh, dan itu krusial banget untuk kita sadarin, dengan salah satunya langkah adalah menerima hal-hal nan tidak bisa kita kendalikan dan nan bisa kita kendalikan," jelasnya saat Media Gathering, Shopee 9.9 Super Shopping Day, di wilayah Tebet, Jakarta Selatan belum lama ini.
Caca juga menjelaskan tentang apa saja hal-hal nan bisa seseorang kendalikan dan perihal nan berada di luar dari kuasa pribadi sebagai manusia biasa. "Yang kita bisa kendalikan itu nan ada di diri kita sendiri, apa nan jadi perilaku kita, gimana kita berpikir, semuanya bisa kita kendalikan," katanya.
Wanita kelahiran 1989 ini juga menjelaskan tentang apa saja perihal nan berada di luar kendali seseorang alias aspek eksternal. Ia mengatakan, bahwa dengan berfokus pada melakukan perihal nan terbaik nan bisa dilakukan seseorang dan melepaskan perihal nan berada di luar kendali bakal membikin seseorang bisa berdamai dengan keadaan susah nan sedang dilalui.
"Yang bisa kita usahakan adalah konsistensi kita, tapi hasilnya gimana itu diluar kuasa kita, dan gimana kita bisa berbaikan dengan hal-hal tersebut," tambahnya.
Apresiasi dalam Pengasuhan Anak
Di sisi lain tak hanya mengatasi diri sendiri, dalam peran sebagai seorang ibu, Caca menyampaikan tentang perihal nan dia lakukan untuk membujuk anak melakukan aktivitas nan positif. Menurutnya, perihal nan krusial untuk dilakukan adalah dengan mengapresiasi segala kebaikan nan dilakukan anak, baik itu perihal besar maupun perihal nan kecil.
"Emang sih, untuk menjelaskan hal-hal itu rasanya kayak sulit. Tapi biasanya saya mulai dengan menghargai hal-hal mini nan mereka lakukan sih," ungkapnya lagi.
Selain itu, Caca menambahkan bahwa dia bakal mencari dan mengapresiasi kebaikan anak, sebelum mengoreksinya. Dengan seperti itu, anak bakal merasa bahwa dirinya adalah orang nan baik.
"Memang susah gitu ya menggambarkan baik itu seperti apa, tapi saya selalu mencoba mencari kebaikannya di mereka, sebelum mencoba apalagi mengoreksi mereka," sambungnya.
Menurut Caca adalah sebuah perihal krusial untuk mengenali argumen di kembali perilaku anak, dengan demikian dirinya sebagai orangtua dapat lebih memahami argumen dari perilaku kurang baik nan dilakukan oleh anak. "Walaupun mereka bikin kesalahan, bukan berfaedah mereka nggak baik gitu, lantaran saya berupaya mengerti di kembali perilaku mereka, bukan nge-judge perilakunya, tapi apa nan terjadi di kembali itu," jelasnya
Menyadari Luka Batin
Selain itu, Caca Tengker memberikan tips untuk menyadari dan memperbaiki luka jiwa nan kita miliki. Dilansir dari kanal Health, Liputan6.com, Senin, 4 September 2023, tak semua orang bisa dengan jelas menyadari luka jiwa nan dimiliki, termasuk ketika sudah menjadi ibu.
Terkadang, luka jiwa mengendap dan bermanifestasi menjadi tindakan nan berisiko menyakiti orang lain, salah satunya anak. Berkaitan dengan itu, Caca punya saran mengenai proses pengobatan luka jiwa saat sudah menjadi ibu.
Menurut adik Nagita Slavina ini, proses pengobatan luka jiwa sebaiknya diawali dengan lebih dulu punya kesadaran. Hal tersebut lantaran seringkali banyak nan memilih untuk mengelak dengan luka jiwa nan dimiliki.
"Proses (penyembuhan luka batin) nomor satu kesadaran, lantaran seringkali saat kita tetap punya luka, enggak ada nan support, memang rasanya berat. Tapi kadang-kadang kita sendiri suka denial," ujar Caca Tengker saat konvensi pers berbareng Betadine ditulis Jumat, 14 Juli 2023.
"Suka 'Enggak ah, tapi saya enggak apa-apa, saya bergerak maju saja. Enggak apa-apa, saya kuat, saya hebat'. Iya, Anda kuat, Anda hebat. Tapi it's okay lho buat menjadi lemah juga," paparnya.
Izinkan Diri Sendiri Merasa Lemah
Caca mengungkapkan pentingnya membiarkan diri sendiri merasa terluka. Dari sadar bakal luka tersebutlah, seseorang dinilai bisa mulai belajar untuk mengatasinya.
"Kita ini manusia, bukan nan paling sempurna. Jadi jika misalnya kita tidak mengizinkan diri kita untuk membikin kesalahan alias merasa terluka, kok rasanya juga kita bukan manusia, sudah jadi robot," sebut Caca.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa saat sudah sadar jika punya luka batin, biasanya bakal muncul pula kemauan untuk merawat luka.
"Ketika kita menyadari ada luka batin, di situ baru kita ada kemauan untuk merawat luka tersebut. Dibilang luka tersebut pasti hilang, enggak. Tapi jika luka itu enggak dirawat, dia bisa borok, bisa makin dalam. (Menjalar) kemana-mana lantaran lukanya enggak dirawat," katanya lagi.
Caca menambahkan, krusial pula untuk mengingat bahwasanya proses merawat luka bukanlah perihal nan nyaman. Seraya merawat luka fisik, rasa perih biasanya wajar untuk muncul.
"Merawat luka itu tapi juga enggak nyaman lho, ada perihnya dikit. Kayak jika kita lagi basuh luka, itu pasti ada perihnya," kata Caca Tengker.
"Tapi seenggaknya ketika itu bersih, kita ngasih kesempatan untuk luka itu sembuh, walaupun mungkin ada bekasnya. Sama, ketika kita punya batin, kita kudu berproses walaupun prosesnya menyakitkan."
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.