Pasang Iklan Anda Disini
ARTICLE AD BOX
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) melakukan kerjasama lintas sektor dengan sejumlah pihak untuk memperkuat industri mebel.
Kolaborasi menjadi perihal nan sangat krusial untuk merespon kritikan Presiden Joko Widodo tentang keahlian industri mebel nasional nan tetap tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga.
“Indonesia tidak kekurangan bahan baku untuk industri mebel. Sebab, sumber daya alam berupa rimba produktif ada sekitar 70 juta hektare," kata Ketua ASMINDO Dedy Rochimat dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan Dedy dalam aktivitas nota kesepahaman UKM Merdeka antara ASMINDO dengan 8 lembaga di ICE BSD, Banten, Minggu.
Menurut Dedy, ASMINDO bakal memanfaatkan pasar Asia Tenggara nan besar dengan jumlah masyarakat sekitar 660 juta jiwa. ASMINDO bakal menjalin kerja sama dengan asosiasi furniture di sana untuk memperbanyak penjualan produk mebel Indonesia.
Industri furnitur nasional turut mengalami akibat melemahnya pasar dunia akibat situasi geopolitik nan terjadi lantaran perang Rusia dan Ukraina. Inflasi nan disebabkan oleh kondisi resesi menyebabkan turunnya daya beli konsumen di negara-negara importir nan terdampak perang tersebut, terutama negara-negara area Eropa dan Amerika Serikat.
Tahun lalu, pasar furnitur bumi mencatat pendapatan sebesar 695 miliar dollar AS secara dunia dan diprediksi dapat meningkat hingga 766 miliar dollar AS pada akhir 2023. Indonesia baru mencatatkan pendapatan sebesar 2,8 miliar dollar AS nan berada pada ranking 17 secara dunia dan ranking empat regional Asia–di bawah China, Vietnam, dan Malaysia.
Dedy menjelaskan, nota kesepahaman UKM Merdeka antara ASMINDO dengan delapan lembaga antara lain Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Universitas Tarumanegara dan PT Katadata Indonesia merupakan sebagai upaya untuk membantu UKM di sektor mebel untuk bisa naik kelas.
“Saat ini, 98 persen pengusaha mebel adalah UKM, hanya 2 persen saja nan masuk skala besar. Karena itu, kami perlu support dari banyak pihak seperti dari praktisi, akademisi dan juga media untuk bisa membikin UKM di industri mebel ini bisa naik kelas. Seperti wejangan nan disampaikan Presiden Jokowi saat membuka pameran IFFINA 2023, UKM mebel kudu bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri dan juga meningkatkan jumlah ekspor secara signifikan,” jelas Dedy.
Dedy menambahkan, ASMINDO juga bakal bekerja-sama dengan PT Katadata Indonesia untuk memperkuat info tentang persoalan nan dihadapi industri mebel nasional saat ini serta potensi nan bisa dimaksimalkan dengan memanfaatkan sumber daya alam nan melimpah.
CEO Katadata Metta Dharmasaputra menambahkan, Katadata sebagai perusahaan media berbasis info mendukung penuh upaya ASMINDO untuk terus meningkatkan keahlian industri mebel nasional.
“Sebagai perusahaan media berbasis info dan riset, Katadata melalui Katadata Insight Center bisa memberikan masukan kepada ASMINDO mengenai kebijakan apa nan kudu diambil berasas data. Karena, saat ini tidak bisa lagi sebuah kebijakan diambil hanya berasas intuisi tapi semua kudu berasas info nan valid,” kata Metta.
Baca juga: Asmindo: Indonesia tidak kekurangan bahan baku untuk industri mebel
Baca juga: Teten percaya industri mebel domestik bisa kompetitif di pasar global
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nurul Aulia Badar
COPYRIGHT © ANTARA 2023