Liputan6.com, Jakarta - 88 WNA China ditangkap di Batam atas keterlibatan dalam sindikat penipuan telepon lintas pemisah dan romance scam online setelah menerima info dari kementerian keamanan Tiongkok.
Dilansir AP, Kamis (31/8/2023), Zahwani Pandra Arsyad selaku ahli bicara Kepolisian Kepulauan Riau melaporkan, lima di antara 88 pelaku tersebut adalah wanita. Mereka ditangkap di Pulau Batam, berdampingan dengan Singapura.
Para wanita ini dikabarkan melakukan aksinya dari sebuah ruko, gedung nan difungsikan untuk komersial dan residensial. Sebagian besar sasaran mereka adalah sesama penduduk Tiongkok.
Mereka melakukan panggilan telepon melalui internet dan melakukan penipuan untuk mendapatkan uang. Diduga, tindak kejahatan ini mulai beraksi sejak awal tahun ini dan telah menjerat ratusan korban di Tiongkok. Namun, belum jelas diketahui berapa banyak duit nan telah mereka hasilkan dari penipuan tersebut.
Kepolisian Indonesia dan Kepolisian China bekerja sama dalam menangani kasus ini. 88 WNA China ini ditangkap setelah Polda Kepri, Divhubinter Mabes Polri, dan Ministry of Public Security Republik Rakyat Tiongkok melakukan penyergapan di area Kara Industri, Kota Batam.
Mereka tertangkap di Kompleks Cammo Industrial Park Simpang Kara, Kota Batam, Kepulauan Riau. Penangkapan ini melibatkan sebanyak 8 polisi dari China.
Sejauh ini, dikabarkan belum ada korban WNI nan terlapor. Namun, jika terbukti ada WNI nan menjadi korban love scamming ini, maka proses norma bakal menyesuaikan dengan Indonesia.
Kenali Apa Itu Scamming
Scam atau Scamming merupakan sebuah tindak penipuan nan dilakukan dengan tujuan mendapatkan untung berupa duit alias barang berbobot milik korban.
Tindak kejahatan ini tidak hanya terjadi melalui kontak langsung antara pelaku dan korban, tetapi bisa juga melalui media online. Mengingat sekarang ini media sosial dan komunikasi digital marak digunakan.
Maka dari itu, kita kudu lebih berhati-hati kapan pun dan di mana pun, baik di kehidupan nyata maupun di media sosial. Untuk mewaspadai terjadinya perihal ini, perlu diketahui ciri-ciri pelaku scamming, atau nan disebut dengan scammer.
- Scammer biasanya menyamar menjadi orang terdekat alias pihak tertentu, seperi orang pemerintahan, perusahaan, dan nan lainnya.
- Modus memberi bingkisan kepada korban alias menipu bahwa Anda terlibat dalam suatu masalah.
- Memanipulasi korban untuk bertindak tanpa berpikir dan melakukan ancaman.
- Scammer biasanya menyuruh korban untuk memberikan duit dengan beragam cara, baik dengan transfer uang, memberikan cek, dan modus jahat lainnya.
Love Scamming, Penipuan Berkedok Romantik
Love Scamming atau romance scamming merupakan sejenis penipuan nan mencoba memanipulasi emosional korban melalui hubungan romantik. pelaku tindak kejahatan ini biasanya bertindak melalui media online, seperti media sosial atau dating app.
Kebanyakan nan mudah menjadi korban adalah orang-orang nan mempunyai kemauan untuk menjalin sebuah hubungan romantik.
Pelaku bakal melakukan aksinya secara bertahap. Mulai dari mendekati korban, berpura-pura jatuh cinta dengan korban, kemudian setelah korban terlena pelaku bakal memeras kekayaan korban.
Trik nan digunakan oleh para pelaku love scamming seringkali tidak disadari, lantaran condong tidak terlihat sebagai tindak kriminal. Mereka membangun ikatan emosional dengan korban sehingga korban tidak bakal menyadari jika sedang ditipu.
Tidak hanya membangun ikatan emosional, para pelaku juga bakal menciptakan kesan menarik dan meyakinkan di depan korban, sehingga korban menjadi percaya dengan tipuan nan mereka lakukan.
Kejahatan love scamming sangatlah merugikan korban, baik kerugian materi maupun emosional. Tidak hanya itu, kasus love scamming juga bisa jadi kejahatan seksual.
Waspadai Scamming, Ini Dia nan Perlu Kamu Lakukan Untuk Menghindari Scamming
Beberapa perihal sederhana ini bisa membantu Anda terhindar dari tindak kejahatan scamming. Karena sebenarnya kunci keamanan agar terhindar dari scamming berasal dari diri sendiri.
- Tidak membagikan info pribadi nan sensitif, seperti KTP, alamat rumah, kartu ATM, kartu kredit, dan data-data pribadi lainnya melalui media sosial ataupun kepada orang asing.
- Berhati-hati dalam mengakses situs web, bisa jadi scammer juga bertindak sebagai penjahat siber.
- Jangan membagikan kode OTP kepada siapa pun. Biasanya, scammer berpura-pura menjadi orang dari perusahaan dan bakal meminta kode OTP nan dikirimkan ke kamu.
- Jangan mudah percaya dan menuruti perintah dari orang asing, baik secara langsung maupun melalui telepon dan media digital lainnya.
- Terakhir, gunakan password yang kuat di beragam akun, kartu ATM, ataupun kartu angsuran kamu.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.